Thursday, October 30, 2008

- Biarkan rasa itu sama -

Menyambut panggilan itu seakan mahu kuteriak.Penatku mentertawakan wajah sepi itu.Hati itu harus kujaga,harus kuamati bicara jiwanya.Tapi mengapa perlu aku yang harus menjaganya?Bukan dia yang memahami segalanya?Jatuh tersungkurnya aku,tiada dia ketahui sakitnya.Bukan dia yang membangunkan aku.Ahh..Rontaannya itu menajamkan firasatku.Terdiam aku dengan sengaja.Terpaku aku tanpa kata.Aku terima baik segala tingkah itu.Aku masih mampu menilai makna yang tak pernah difahami ertinya.Aku masih terbiasa akan rasa itu.Aku takut untuk membenci.Aku benci untuk mengerti.Biar ada satu maksud lain,biar aku yang menipu rasa itu.Aku tak mampu menyalahkan dirinya.Lain rasa itu,tiada kuketahui pedihnya.Jiwa itu mahu menyendiri,namun getar rindu itu yang mula hadir bersama senjanya malam.Mengapa hanya aku yang berlangitkan sepi?Secebis pengertian kupinta darinya,setitis rindu cuba kupuitiskan.Tiada kata mampu kuungkapkan.Apa harus aku lupakan segalanya?Biarkan saja,kerna dia juga punya jiwa bukan.Sudah lain hatinya,mana mungkin sama jiwanya.Biarkan saja dia begitu.Kerna andai nanti aku yang harus bermuarakan rindu,aku akan terus berharap rasanya itu masih lagi sama seperti rasaku ini..

No comments: