Monday, February 25, 2008

- Mampu aku bicarakan atau diamkan saja -

Aku membuka mataku,lalu terus kutatapi pada bait bait madah yang setia menemani aku.Aku bingung untuk menafsirkan maknanya.Kadangkala aku jua tidak mengerti akan ngomelanku itu.Berbanggakah aku tatkala aku bisa berbicara dengan diriku sendiri?Lalu tercipta pula sebuah kisah baru untuk tatapan aku yang kebingungan itu.Tapi,untuk apa itu semua andai aku sendiri tidak pernah memahami isi kata hati dan juga perasaan itu.Terus aku bercetera lagi tanpa henti.Coretan demi ungkapan kulakarkan lagi tanpa jemu.Kadangkala aku jua yang tertawa pada diri aku sendiri,yang pada aku,sungguh naif pada benak sendiri.Pabila kulihat suriaMu memancar di pagi hari,aku dipenuhi kabus kekesalan.Aku ketakutan.Aku terasa seakan tenggelam dalam lautan kesilapan.Kucuba untuk melontar jauh jauh rasa itu,biarkan sehingga aku ini yang tidak dapat menemui lagi punca itu.Lalu,aku alihkan pula pandanganku pada mereka.Wajah tenang mereka kadangkala mencuka.Mungkin kerna mereka kerisauan,takut takut aku pula yang terlempar tanpa arah.Aku berdaya,aku mencuba,biar aku yang terdiam,kerna aku terkesima akan keindahanMu.Walau sekumit cuma yang kuminta,sering Kau pancarkan lebih dari segalanya.Tapi,aku ini yang degil,yang gagal,yang tidak tahu erti kesyukuran,erti diuntung atau sebenarnya aku sendiri yang masih belum puas.Mungkin jua kerna nafsu manusia yang sememangnya tidak pernah mengenali erti kepuasan di dunia.Dan aku tidak terkecuali dari berada dalam kepompong itu.Dan aku tidak mungkin akan dapat menepisinya,dan sejenak hanya mampu kudiamkan saja erti itu.

No comments: