Saturday, February 16, 2008

- Mimpi dan Anganan -


Pagi semalam tak seindah hari ini kerna wajah mentari itu seakan memberi senyuman sinis kepada semua.Pohon yang menghijau itu sedia untuk menyembah bumi kerna langit mendung semalam tiada wujud lagi hari ini.Putihnya kabus ini sesegar benua yang kedatangan musim saljunya.Biar tak terasa halusnya ais itu,namun ia tetap bisa memberikan kedinginan dan keindahan.Lalu dia cuba berlari untuk mencari suatu sudut kehidupan di
celah-celah jutaan makhluk yang mengisi kekosongan dunia ini.Ranting itu keguguran lagi,menandakan tiada lagi kekuatan dalam nostalgia jiwanya.Ketuaannya itu sudah semakin jelas kelihatan biarpun telah puas disembunyikannya.Dan dia cuba mencari teduhnya tempat untuk menumpang kerdilnya diri itu.Setitis embun yang gugur ke rumput ini bagaikan membasahi seluruh taman itu.Namun dia masih terus meniti mencari sinar yang satu itu biarpun dia tahu mentari itu telah lama lenyap ditelan bersama kelamnya malam yang membujur lalu.Bintang itu sekadar mimpi untuk menghiasi kesunyian malam,juga sebagai peneman bulan di awan sana.Biar pungguk itu masih berharap agar dapat menyaksikan turunnya bulan untuk menemani kegelapan setiap malamnya,namun ia sedar kalam dunia ini tak akan mampu untuk diubahnya.Dan dia pasti akan terus cuba menjaja mimpi malamnya itu agar bisa untuk dihebahkan.Kerna padanya,biar semua itu tak mampu untuk direalitikan,namun baginya dia sudah cukup bahagia andai ia bisa jua diangani oleh insan lain.

No comments: